Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan merupakan laboratorium dibawah Program studi
Peternakan, Perikanan da Pertanian. Laboratorium menyelenggarakan program pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang pengolahan dan produk pangan di bidang
peternakan, perikanan dan pertanian berbasis komoditas lokal. Laboratorium Mendukung
terselenggaranya pendidikan di bidang pengolahan dan rekayasa pangan melalui proses
pembelajaran akademik. Selain itu, laboratorium ini menghasilkan karya penelitian yang dapat
mendorong pengembangan teknologi di bidang pengolahan dan rekayasa pangan yang
diarahkan untuk menghasilkan produk yang bermutu, terjamin dan berdaya saing.
Aspek Penting dari Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan:
1. Penelitian dan Pengembangan: Ilmuwan dan peneliti pangan di laboratorium
ini berupaya mengembangkan produk pangan baru, menyempurnakan produk
pangan yang sudah ada, dan menemukan cara inovatif untuk mengolah dan
mengawetkan pangan. Mereka mungkin menyelidiki bahan-bahan baru, teknik
pemrosesan, dan metode pengemasan.
2. Pengendalian Mutu: Laboratorium pengolahan pangan dilengkapi dengan alat
dan instrumen untuk menganalisis mutu bahan mentah dan produk pangan
jadi. Mereka menguji faktor-faktor seperti rasa, tekstur, penampilan, kandungan
nutrisi, dan umur simpan untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar
industri dan harapan konsumen.
3. Keamanan Pangan: Memastikan keamanan produk pangan adalah prioritas
utama. Laboratorium melakukan pengujian mikrobiologi untuk mendeteksi
patogen berbahaya seperti bakteri dan virus. Mereka juga memeriksa
kontaminan, alergen, dan zat lain yang dapat menimbulkan risiko kesehatan
bagi konsumen.
4. Evaluasi Sensorik: Pakar sensorik di laboratorium ini menggunakan panel
terlatih atau panel konsumen untuk mengevaluasi atribut sensorik produk
makanan. Mereka menilai rasa, aroma, penampilan, dan tekstur untuk
mengoptimalkan pengalaman sensoris produk.
5. Penelitian Pengemasan: Pengemasan sangat penting untuk menjaga kualitas
dan keamanan pangan. Laboratorium pengolahan makanan dapat melakukan
penelitian tentang berbagai jenis bahan kemasan dan dampaknya terhadap
produk makanan, termasuk faktor-faktor seperti permeabilitas oksigen dan
kelembapan.
6. Optimasi Proses: Para peneliti berupaya mengoptimalkan metode pemrosesan
makanan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi konsumsi energi, dan
meminimalkan limbah. Hal ini dapat melibatkan pengembangan peralatan baru
atau memodifikasi proses yang sudah ada.
7. Kepatuhan Terhadap Peraturan: Laboratorium pemrosesan makanan
memastikan bahwa produk memenuhi persyaratan peraturan dan standar
pelabelan. Mereka sering berkolaborasi dengan lembaga pemerintah untuk
melakukan pengujian kepatuhan.
8. Analisis Bahan: Menganalisis komposisi bahan yang digunakan dalam produk
makanan sangat penting untuk memenuhi persyaratan label nutrisi dan
memastikan konsistensi produk.
9. Inovasi Produk: Banyak perusahaan makanan menggunakan laboratorium ini
untuk menciptakan lini produk baru dan mendiversifikasi penawaran mereka.
Mereka mungkin bereksperimen dengan bahan-bahan dan teknologi baru agar
tetap kompetitif di pasar.
10. Riset Konsumen: Memahami preferensi dan tren konsumen sangat penting
bagi industri makanan. Lab dapat melakukan survei, kelompok fokus, dan
penelitian lainnya untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku dan
preferensi konsumen.
11. Kelestarian Lingkungan: Laboratorium pengolahan makanan juga dapat fokus
pada pengembangan metode pengolahan makanan berkelanjutan yang
meminimalkan dampak lingkungan, mengurangi limbah, dan melestarikan
sumber daya.
Laboratorium pengolahan makanan sangat penting untuk pertumbuhan dan
peningkatan industri makanan.
Mereka membantu memastikan bahwa makanan
yang kita makan aman, bergizi, dan menarik sekaligus berkontribusi terhadap
pengembangan produk makanan baru dan menarik bagi konsumen.
Fasilitas:
1. Food Processor
2. Hand Mixer
3. Ice Cream Maker
4. Freezer
5. Kulkas Showcase
6. Kompor
7. Oven
8. PH Meter
9. Microwave Oven
10. AW Meter
11. Penggiling daging
12. dll